7 Alasan Kenapa Kamu Harus Coba Gunung Fuji

Bayangkan bangun di pagi hari, membuka tenda, dan yang pertama kali kamu lihat adalah langit merah jingga dengan matahari terbit di balik awan-awan yang berarak. Inilah salah satu pengalaman magis yang bisa kamu dapatkan ketika mendaki ikon kebanggaan Jepang yang melegenda. Gunung Fuji, dengan ketinggian 3.776 meter, bukan sekadar destinasi pendakian biasa—ia adalah perpaduan sempurna antara tantangan petualangan, keindahan alam, dan nilai budaya yang tak ternilai.

Buat kamu yang sedang merencanakan liburan ke Jepang, memasukkan lokasi ikonik ini dalam itinerary adalah keputusan yang nggak akan kamu sesali. Yuk, simak tujuh alasan keren kenapa kamu harus mencoba pengalaman mendaki atau sekadar mengunjungi simbol kebanggaan Jepang ini!

1. Pemandangan Sunrise yang Bikin Speechless

mount fuji sunrise

Kalau ada satu hal yang paling legendary dari destinasi ikonik ini, itu adalah pemandangan matahari terbitnya yang dijuluki “Goraiko”. Banyak pendaki yang sengaja menginap di stasiun ke-8 atau ke-9 untuk memulai pendakian subuh-subuh demi menyaksikan momen magis ini.

Bayangkan saja, berdiri di ketinggian di atas awan, melihat bola api raksasa perlahan muncul dari horizon, menerangi langit dengan warna merah, oranye, dan ungu yang mencengangkan. Pemandangan matahari terbit dari puncak Gunung Fuji bahkan punya nama khusus dalam bahasa Jepang—”Goraiko”—yang menandakan betapa istimewanya fenomena ini.

“Melihat sunrise dari ketinggian itu pengalaman spiritual,” kata Andi, seorang traveler yang pernah mendaki tahun lalu. “Rasanya seperti kamu lebih dekat dengan alam semesta, dan semua lelah pendakian semalaman langsung hilang saat momen itu.”

2. Tantangan yang Bikin Bangga

Mendaki di destinasi terkenal Jepang bukanlah hal yang mudah, tapi justru itulah yang membuatnya sangat memuaskan. Meskipun pendakian Gunung Fuji tergolong cukup ramah untuk pemula (apalagi di jalur Yoshida yang paling populer), kamu tetap akan diuji dengan medan berbatu, udara tipis di ketinggian, dan cuaca yang kadang tidak bersahabat.

Ada empat jalur pendakian resmi yang bisa kamu pilih:

  • Jalur Yoshida (paling populer dan ramah pemula)
  • Jalur Subashiri (lebih sepi, pemandangan bagus)
  • Jalur Gotemba (terpanjang, cocok untuk pendaki berpengalaman)
  • Jalur Fujinomiya (jalur tercepat ke puncak)

Setiap jalur punya karakteristik dan keindahan sendiri. Yang pasti, ketika kamu berhasil mencapai puncak dan melihat kawah raksasa serta panorama 360 derajat dari atap Jepang, semua perjuangan akan terbayar tuntas!

3. Pengalaman Budaya yang Mendalam

japanese temple

Destinasi ikonik ini bukan sekadar tempat pendakian—Gunung Fuji adalah simbol spiritual yang sangat dihormati masyarakat Jepang. Sejak berabad-abad lalu, ia dianggap sebagai tempat suci bagi penganut Shintoisme dan Buddhisme. Bahkan, pendakian ke lokasi ini dulunya adalah ritual suci yang disebut “Fuji-ko”.

Di sekitar kaki gunung, kamu bisa mengunjungi kuil-kuil bersejarah seperti Kuil Fujisan Hongu Sengen Taisha yang didedikasikan untuk dewi gunung. Jika kamu juga tertarik dengan budaya Jepang lainnya, kamu bisa memeriksa visa wisata Jepang dan rekomendasi tips terbaik di sini.

Selama pendakian, kamu juga akan melewati beberapa torii (gerbang kuil Shinto) yang menandai kamu sedang memasuki wilayah yang dianggap suci. Pengalaman mendaki bukan hanya tentang mencapai puncak, tapi juga tentang menghormati dan memahami budaya Jepang yang kaya.

4. Keindahan Empat Musim yang Berbeda

Salah satu pesona dari ikon kebanggaan Jepang ini adalah penampilannya yang berubah-ubah di setiap musim, memberikan pengalaman yang berbeda-beda.

  • Musim Panas (Juli-Agustus): Inilah musim pendakian resmi Gunung Fuji. Jalur pendakian dibuka, stasiun peristirahatan beroperasi penuh, dan cuaca relatif stabil. Pemandangan dengan langit biru cerah dan hamparan hijau di sekitarnya sangat memukau.
  • Musim Gugur (September-November): Kawasan ini dikelilingi oleh daun-daun momiji berwarna merah, oranye, dan kuning yang spektakuler. Jika kamu penasaran kenapa kamu perlu mencoba tur Jepang di musim gugur, baca artikel ini.
  • Musim Dingin (Desember-Februari): Puncak tertutup salju putih sempurna, menciptakan pemandangan klasik yang sering muncul di kartu pos. Meskipun pendakian resmi ditutup, melihat siluet dari kejauhan dalam balutan salju tetap menjadi pengalaman magis.
  • Musim Semi (Maret-Juni): Gunung Fuji dengan latar belakang bunga sakura yang bermekaran adalah salah satu pemandangan paling ikonik di Jepang yang sulit dilupakan.

5. Destinasi Sekitar yang Tak Kalah Menarik

Area di sekitar destinasi ikonik ini dipenuhi dengan tempat-tempat menarik yang layak dikunjungi, menjadikannya bukan hanya tentang pendakian.

Kawasan Lima Danau (Fuji Five Lakes) menawarkan:

  • Danau Kawaguchiko yang populer dengan spot foto terbaik
  • Danau Yamanakako, danau terbesar dari kelima danau
  • Hutan Aokigahara yang misterius dan kaya biodiversitas
  • Fuji-Q Highland, taman hiburan dengan roller coaster ekstrem
  • Onsen (pemandian air panas) tradisional untuk merilekskan tubuh setelah pendakian

“Setelah mendaki, mandi di onsen lokal sambil menatap Gunung Fuji dari kejauhan adalah pengalaman yang sempurna untuk menutup petualangan,” ujar Ratna, blogger travel yang sudah tiga kali mengunjungi kawasan ini.

6. Kesempatan Foto yang Instagramable Abis

Di era sosial media, destinasi ini adalah surga bagi para pemburu foto epik. Beberapa spot foto terbaik yang nggak boleh kamu lewatkan:

  • Chureito Pagoda di Arakurayama Sengen Park, dengan pemandangan pagoda merah, bunga sakura (di musim semi), dan Gunung Fuji di latar belakang
  • Danau Kawaguchiko, terutama dari sisi utara danau
  • Stasiun Shinjuku di Tokyo saat cuaca cerah (kamu bisa melihat siluet dari kejauhan)
  • Hakone, terutama dari atas ropeway
  • Puncak gunung, dengan pemandangan kawah dan lautan awan di bawah

“Foto-foto dengan latar belakang ikon Jepang selalu jadi konten yang paling banyak dapat like di feed Instagram saya,” kata Dini, influencer travel. “Ada sesuatu tentang siluet yang berbentuk sempurna itu yang selalu menarik perhatian followers.”

7. Pengalaman Kuliner yang Unik

Perjalanan ke kawasan ini juga merupakan petualangan kuliner! Di sepanjang jalur pendakian dan di kota-kota sekitar, kamu bisa menemukan berbagai makanan khas yang harus dicoba:

  • Houtou: Sejenis mie tebal dengan kaldu miso dan sayuran lokal, spesialitas daerah Yamanashi
  • Yoshida Udon: Mie udon tebal dengan tekstur kenyal khas daerah Fujiyoshida
  • Omiyage (oleh-oleh) khas: Cokelat berbentuk Gunung Fuji dan kue mochi yang dibungkus dengan daun sakura
  • Telur hitam (Kuro-tamago): Telur yang direbus di sumber air panas Owakudani, konon bisa memperpanjang umur 7 tahun

Jangan lupa juga mencicipi sake lokal yang dibuat dengan air murni dari gunung—minuman yang sempurna untuk menghangatkan tubuh setelah pendakian yang melelahkan.

Kesimpulan

Gunung Fuji bukan sekadar gunung—ia adalah pengalaman kompleks yang menggabungkan petualangan, budaya, keindahan alam, dan perjalanan spiritual. Ketujuh alasan di atas hanyalah sebagian kecil dari banyaknya keajaiban yang ditawarkan oleh simbol kebanggaan Jepang ini.

Jika kamu tertarik untuk merasakan keajaiban dan destinasi menakjubkan lainnya di Jepang, cek paket wisata Jepang 2025 yang kami rekomendasikan di sini. Dengan persiapan yang tepat, perjalanan ke lokasi ikonik ini bisa menjadi salah satu highlight dalam buku petualanganmu.

Sudah pernah mengunjungi atau punya rencana untuk pergi ke sana? Bagikan pengalaman atau pertanyaanmu di kolom komentar di bawah! Untuk inspirasi perjalanan ke Jepang lainnya, jangan lupa follow Instagram AWS Tour dan subscribe channel YouTube AWS Tour.

AWSTour

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *