
Jangan Sampai Bingung! Panduan Praktis Alat Pembayaran di Jepang
Saat merencanakan liburan ke Jepang, banyak orang fokus pada itinerary dan destinasi, tapi lupa satu hal penting: alat pembayaran di Jepang. Kamu mungkin berpikir semuanya akan mudah karena Jepang adalah negara maju. Nyatanya, Jepang memiliki sistem pembayaran yang unik dan tidak selalu se-modern yang dibayangkan.
Buat kamu yang ingin liburan anti ribet, memahami alat pembayaran di Jepang akan membuat pengalaman traveling jauh lebih lancar—tanpa drama di kasir, tanpa gagal bayar di toko, dan tanpa kebingungan saat beli tiket transportasi.

Mengapa Penting Memahami Alat Pembayaran di Jepang?
Berbeda dengan negara lain yang sudah sepenuhnya mengadopsi sistem cashless, Jepang masih mengandalkan uang tunai untuk banyak transaksi. Di sisi lain, teknologi seperti kartu IC dan QR payment juga mulai meluas. Dengan kata lain, alat pembayaran di Jepang terdiri dari berbagai sistem yang berjalan berdampingan.
Kamu harus tahu kapan harus pakai uang tunai, kapan bisa tap IC card, dan kapan kartu kredit bisa digunakan. Tanpa pengetahuan ini, liburanmu bisa jadi ribet sendiri hanya karena salah bawa dompet!
Jenis Alat Pembayaran di Jepang yang Umum Digunakan
1. Uang Tunai (Genkin) – Wajib Punya!
Walau terdengar kuno, uang tunai masih menjadi alat pembayaran di Jepang yang paling umum, terutama di daerah rural, toko kecil, kuil, atau restoran tradisional. Selalu sediakan ¥5.000–¥10.000 di dompet, karena kamu tidak akan pernah tahu kapan dibutuhkan.
Tips:
- Tukar yen di Indonesia sebelum berangkat (lebih hemat biaya)
- Gunakan ATM 7-Eleven atau Japan Post Bank jika ingin tarik tunai di Jepang

2. Kartu IC (Suica, Pasmo, ICOCA) – Serbaguna dan Praktis
Inilah alat pembayaran favorit wisatawan. Kartu IC awalnya dibuat untuk bayar transportasi, tapi sekarang bisa dipakai di minimarket, mesin minuman, loker, bahkan beberapa kafe dan restoran.
Keuntungan:
- Praktis: tinggal tap saja
- Bisa diisi ulang
- Tidak perlu uang receh
Note: Suica/Pasmo bisa dibeli di stasiun besar seperti Tokyo, Shibuya, Shin-Osaka, atau Narita/Haneda.

3. Kartu Kredit/Debit Internasional – Terbatas, Tapi Bisa
Visa, MasterCard, dan JCB cukup banyak diterima di hotel, restoran besar, dan pusat perbelanjaan. Tapi jangan andalkan ini sepenuhnya. Banyak tempat kecil tidak menerimanya.
Tips:
- Aktifkan transaksi internasional sebelum berangkat
- Pastikan membawa lebih dari satu jenis kartu sebagai cadangan
4. QR Code & E-Wallet Lokal (PayPay, Rakuten Pay, Line Pay)
Pembayaran via QR code sangat berkembang, tapi mayoritas masih digunakan oleh penduduk lokal karena terkoneksi dengan rekening bank Jepang. Namun, PayPay mulai membuka akses bagi wisatawan dengan fitur top-up dari kartu internasional di beberapa merchant.
Apakah worth dicoba?
Kalau kamu sering belanja di toko modern seperti Don Quijote atau Uniqlo, metode ini mulai bisa digunakan, terutama di kota besar seperti Tokyo dan Osaka.

5. Traveler’s Card (Wise, Revolut, dsb) – Solusi Modern Anti Mahal
Kartu debit seperti Wise bisa menjadi pilihan aman untuk tarik tunai dan transaksi langsung dengan konversi kurs yang lebih baik dibanding bank tradisional. Kartu ini bisa kamu gunakan di ATM Jepang atau untuk belanja di merchant Visa/MasterCard.
Mana Alat Pembayaran yang Paling Cocok untuk Wisatawan?
Metode Pembayaran | Cocok untuk… | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|---|
Uang Tunai | Semua tempat | Diterima di mana-mana | Tidak praktis jika jumlah banyak |
Kartu IC (Suica/Pasmo) | Transportasi & toko modern | Mudah dan cepat | Tidak bisa dipakai di semua restoran |
Kartu Kredit | Belanja & hotel | Aman dan simpel | Tidak semua toko menerimanya |
QR Code (PayPay) | Kota besar | Modern dan cepat | Tidak semua wisatawan bisa akses |
Wise/Revolut | Tarik tunai & belanja | Kurs lebih bagus | Perlu aktivasi & pendaftaran |
Baca juga: https://awstour.id/kartu-suica-vs-pasmo/
Berdasarkan Pengalaman & Riset Lapangan
Tim AWS Tour secara rutin mendampingi tamu private trip ke Jepang dan menyaksikan langsung tantangan pembayaran yang dihadapi wisatawan. Artikel ini dirancang berdasarkan:
- Pengalaman tim selama mendampingi ratusan wisatawan Indonesia
- Informasi resmi dari Japan Guide, JNTO, dan situs transportasi Jepang
- Observasi langsung penggunaan alat pembayaran di berbagai daerah seperti Tokyo, Kyoto, Osaka, hingga area pedesaan seperti Takayama
Kami juga memberikan pengarahan penggunaan alat pembayaran dalam itinerary AWS Tour, agar peserta merasa tenang dan siap menghadapi situasi nyata di lapangan.
FAQ: Alat Pembayaran di Jepang
Q: Haruskah saya menukar yen dari Indonesia atau di Jepang saja?
A: Sebaiknya tukar sebagian besar di Indonesia. Di Jepang, penukaran uang biasanya memiliki kurs yang kurang menguntungkan dan ATM memiliki biaya tarik tunai.
Q: Apakah kartu Suica bisa digunakan untuk semua moda transportasi?
A: Ya, kartu IC seperti Suica dan Pasmo bisa digunakan di hampir semua kereta, subway, dan bus di kota besar.
Q: Bisa nggak bayar pakai e-wallet seperti OVO atau GoPay?
A: Belum bisa. E-wallet Indonesia belum terintegrasi dengan sistem pembayaran di Jepang.
Q: Apakah aman membawa uang tunai dalam jumlah besar di Jepang?
A: Jepang tergolong aman. Namun, tetap simpan uang di tempat terpisah dan gunakan dompet anti-maling jika perlu.
Kesimpulan: Liburan Makin Tenang Kalau Tahu Cara Bayarnya!
Dengan mengenal berbagai alat pembayaran di Jepang, kamu bisa liburan lebih tenang dan terhindar dari drama di kasir. Gabungan antara uang tunai, kartu IC, dan satu kartu debit internasional sudah cukup untuk menunjang seluruh kebutuhanmu selama traveling.
Punya rencana liburan ke Jepang dan pengen semuanya praktis, anti ribet, dan menyenangkan?
Temukan inspirasi dan tips lengkap lainnya di:
📠Instagram AWS Tour
📺 YouTube AWS Tour